Jumat, 04 Januari 2019

Pemuda, Perjuanganmu Jangan Terhenti Disini


Pemuda, Perjuanganmu Jangan Terhenti Disini
Oleh: Anabel Erika Iskandar
Tirto.id | 2016
Langit cerah berwarna biru muda ditemani dengan awan-awan putih yang menambah keindahan dari langit itu sendiri. Udara yang sejuk dan iringan alunan lagu, membuat siang hari ini terasa lengkap. Saya yang sedang asik menatap langit, kemudian mulai memikirkan beberapa hal. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 13.45. Saya terduduk di dekat dapur rumah, di sana saya melihat Oma sedang sibuk menyelesaikan hidangan yang ia masak. Oma bukan hanya gemar memasak, ia juga senang bercerita tentang berbagai kejadian di masa lalu. Saya pun mendatanginya, hendak bertanya tentang beberapa hal yang tiba-tiba terlintas, berharap Oma bisa menjawabnya.
“Oma, Lina ingin bertanya sesuatu. Apa Oma ada waktu sebentar?” tanya saya.
“Tentu Lina, kebetulan Oma juga sudah selesai memasak.”
“Jadi begini Oma, Lina penasaran akan bagaimana sih kehidupan anak-anak muda di masa lalu? Sepertinya banyak hal yang menarik yang berbeda dengan saat ini ya ma.”
“Iya Lina, tentu saja semuanya berbeda. Dulu saat Oma masih muda, belum ada teknologi canggih seperti sekarang ini. Memang benar perkembangan teknologi sangat membantu kita, tapi Lin kamu juga harus tahu, bahwa anak-anak muda pada zaman dulu menjadi lebih kreatif dan tidak seperti sekarang ini, para pemuda terlihat asik dengan dunia mereka masing-masing sehingga menjadi acuh tak acuh dengan sekitar mereka, banyak pemuda pada waktu itu yang sangat peduli akan sekitar mereka bahkan peduli juga terhadap bangsa dan negara. Apa kamu tahu bahwa dulu para pemuda sangatlah berperan dalam kemerdekaan kita ini?” Oma menutup penjelasannya dengan sebuah pertanyaan.
“Iya Oma, Lina tahu. Adanya sumpah pemuda telah menjadi bukti dari tekad para pemuda untuk bersatu demi kemerdekaan Indonesia. Bukankah begitu Oma?” jawab saya kepada Oma.
“Jawabanmu itu benar Lin, hanya saja masih kurang lengkap.” Oma menjawab sambil tersenyum.
“Yahhh...jadi apa jawaban lengkapnya Oma?” tanya saya dengan penuh penasaran. Oma pun mulai bercerita. 
“Dulu saat para penjajah masih berkuasa di Indonesia, tidak hanya orang-orang dewasa yang turun tangan melawan penjajah, anak-anak muda pun ikut melakukan perlawanan fisik dengan persenjataan yang seadanya.”
“Pasti banyak korban jiwa akibat dari perlawanan tersebut ya ma.”
“Tentu iya, jangan menatap dengan wajah muram begitu Lin, wajahmu tidak cantik lagi jadinya.” Jawab Oma sambil tertawa kecil.
“Ihh Oma malah ngeledek Lina....Lalu ma apa mereka tetap melanjutkan perlawanan fisik tersebut?”
“Pada akhirnya para pemuda pun merubah bentuk perlawanan mereka dengan melalui organisasi. Kala itu, organisasi pemuda pertama yang sangat berpengaruh penting terhadap pergerakan nasional dalam mencapai kemerdekaan Indonesia adalah Budi Utomo, organisasi yang didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA pada 20 Mei 1908.”
Setelah mendengar beberapa penjelasan Oma, saya terdiam dan tersadar, ternyata tidak semudah itu untuk mempersatukan para pemuda dari seluruh Indonesia.
“Setelah itu ma.. apa tidak ada organisasi pemuda lainnya yang berkembang?”
“Tentu ada, setelah itu munculah organisasi pemuda bernama Tri Koro Darmo, yang menginginkan adanya perubahan dari cara pandang pemuda terhadap kondisi Indonesia. Sasaran dari organisasi tersebut adalah pemberantasan buta huruf.”
“Ohh... Lina baru ingat, organisasi tersebut yang berubah nama menjadi Jong Java bukan Oma?”
“Iya betul sekali. Setelah itu, muncul juga organisasi lain seperti Jong Ambon, Jong Batak, Jong Minahasa, Jong Celebes.”
“Tapi Oma, bukankah organisasi tersebut bersifat kedaerahan? Bagaimana organisasi-organisasi tersebut bisa mempersatukan para pemuda seluruh Indonesia?”
“Begini Lina, memang benar awalnya organisasi-organisasi itu bersifat kedaerahan dan hanya mempererat persaudaraan pemuda di daerah mereka saja, namun lama kelamaan munculah inisiatif untuk menggabungkan seluruh organisasi menjadi suatu musyawarah besar.”
“Kongres pemuda?”
“Iya benar, saat itu tepatnya 30 April-2 Mei 1926 diadakanlah kongres pemuda I, namun di dalam pelaksanaannya masih dirasakan adanya keegoisan dari setiap daerah, maka pada 27-28 Oktober kembali diadakan kongres pemuda II yang akhirnya melahirkan deklarasi yang disebut dengan Sumpah Pemuda.”
“Ohhh jadi itu sebabnya, diadakan kongres pemuda yang kedua.”
“Iya Lin, tetapi perjalanan itu belum selesai. Para pemuda juga berperan dalam peristiwa rengasdengklok, peristiwa dimana terjadi pertentangan kehendak antara golongan muda dan golongan tua,hingga akhirnya....”
“Ir. Soekarno dan Moh.Hatta diculik dan didesak oleh Sutan Syahrir, Wikana, Darwis dari golongan muda untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan dibawa ke Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945.”
“Betul sekali.”
“Tapi mengapa golongan tua saat itu belum ingin memproklamirkan kemerdekaan kita ya ma?”
“Hal itu dikarenakan, mereka masih ingin mendiskusikan hal tersebut dengan PPKI. Sedangkan golongan muda, tidak ingin proklamasi tersebut dicampur tangani oleh pihak Jepang.”
“Ohhh...begitu. Jadi setelah dirundingkan di Rengasdengklok, akhirnya hari berikutnya Ir.Soekarno dan Moh.Hatta kembali ke Jakarta untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia?”
“Iya Lin, sebelum itu Achmad Subardjo lah yang menyerahkan nyawanya sebagai jaminan kepada golongan muda bahwa pada tanggal 17 Agustus sebelum pukul 12.00 akan dibacakan proklamasi kemerdekaan. Dan sesampainya di Jakarta, Achmad Subardjo, Ir.Soekarno, dan Moh. Hatta menyusun teks proklamasi, kemudian pembacaan teks tersebut dilaksanakan di Jalan Pegangsaan Timur 56.”
“Wahhh.. terima kasih Oma, Lina jadi benar-benar mengerti sekarang.”
Percakapan saya dan Oma kemudian selesai disitu, Oma kembali ke aktivitasnya membersihkan dapur dan saya kembali melihat langit yang mulai mendung, sambil merenungkan kembali percakapan saya dan Oma tadi.
Para pemuda di zaman ini memang berbeda dengan di zaman dulu. Bentuk perjuangan yang dilakukan demi negara ini pun berbeda. Setelah semua perjuangan para pemuda di masa lalu, sebagai generasi penerus bangsa saat ini, para pemuda sudah seharusnya bersatu kembali, berkoordinasi untuk ikut ambil bagian dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di negara ini. Berani untuk mengutarakan pendapat dengan bijak dan membawa perubahan ke arah yang positif tentunya. Dengan begitu perjuangan dan peran para pemuda terhadap kemerdekaan Indonesia, tidak terhenti hanya di masa lalu, tetapi dapat diteruskan dari generasi ini ke generasi berikutnya. Semangat pemuda Indonesia!


*Penulis adalah Siswi SMA Fons Vitae 1 Jakarta

1 komentar:

  1. Bandar Togel Terpercaya
    SITUS TOGEL TERBAIK
    AGEN TOGEL TERBAIK 2021

    AGEN TOGEL TERPERCAYA INDONESIA 2021

    Masih ragu untuk cari Situs togel online terpercaya?
    Mainkan langsung di Agen Togel Terpercaya MBO128
    Menyediakan permainan Togel dengan pasaran yang lengkap

    Untuk pendaftaran bisa langsung Klik link berikut :
    https://mbo128.com/togel

    KONTAK :
    WhastApp: 0852-2255-5128

    Minimal DEPOSIT Rp.25.000
    Minimal TARIK DANA Rp.50.000

    Transaksi bisa dilakukan melalui Via :
    • PULSA ( Telkomsel , XL – Axis ) Bisa isi dari Counter / Transfer Pulsa / Alfamart dan Indomaret TANPA POTONGAN PULSA
    • BANK ( BCA, Mandiri, BNI, BRI, Danamon, Permata,Semua Bank Nasional dan Daerah )
    • E-Money ( OVO, Dana, LinkAja, PayPro, GoPay)

    BalasHapus